Minggu, 23 Januari 2011

Makalah Budidaya Jamur Tiram 2

INILAH ISI MAKALAH TENTANG BUDIDAYA JAMUR TIRAM
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG
            Jamur Tiram putih (Pleuratus florida) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi.  Spesies jamur tiram, Pleurotus ostreatus selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi tinggi. Selain itu masih banyak species jamur tiram lainnya dari Genus Pleurotus yang telah dibudidayakan antara lain Pleurotus umbellatus, P. flabellatus, P. dryngeus, P. sajor caju, P. iringii, P. abalonus. Jamur tiram yang banyak dikenal oleh petani jamur secara umum antara lain : Tiram putih (Pleurotus ostreatus), jenis ini memiliki tangkai bercabang. Disebut jamur tiram putih karena jamur ini memang berwarna putih, tudungnya bulat 3-15 cm. Tiram abu-abu (Pleurotus cystidius), jenis jamur ini tangkainya tidak bercabang, tudung bulat dengan diameter lebih kecil dibandingkan dengan tiram putih. Tiram abu-abu keunggulannya mempunyai rasa manis. Tiram raja (Pleurotus umbellatus), atau King oyster tidak bercabang, tudung besar berwarna kecoklat-coklatan dan pecah-pecah bagian pinggirnya. Disamping rasanya yang lezat - bahkan mirip dengan daging ayam - juga memiliki kandungan gizi yang cukup bermanfaat, sehingga saat ini sudah menjadi pilihan bagi masyarakat sebagai makanan yang layak dikonsumsi. Hal tersebut menjadikan permintaan pasar akan jamur tiram semakin meningkat, bukan hanya dari dalam negeri tetapi juga permintaan dari luar negeri yang masih sangat besar peluangnya.
            Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas. Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.

1.2.    PERMASALAHAN
            Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial. Beberapa pertimbangan kelayakan usaha ini antara lain :
1.    Daya serap pasar sangat tinggi dan semakin meningkat
2.    Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan konsumsi masyarakat sehari-hari.
3.    Bahan baku   mudah diperoleh dan murah
4.    Kebutuhan skill tidak begitu tinggi
5.    Proses pemeliharaan tergolong mudah
6.    Tidak memerlukan lahan yang luas
7.    Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.
8.    Jamur tiram merupakan pangan alternatif yang lezat, sehat dan bergizi tinggi.
9.    Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
10.     Kompos bekas media tanam dapat digunakan untuk pupuk kolam ikan, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media memelihara cacing.
1.3.     PEMBATASAN MASALAH
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada masalah :
a. Penyusun memfokuskan kepada budidaya jamur tiram

1.4.  TUJUAN DAN MANFAAT
       Adapun penulis menyusun makalah ini dengan tujuan untuk :
1.         Memberikan tambahan informasi kepada siapa saja yang berminat untuk memulai bisnis (usaha) sampingan dan menambah penghasilan keluarga.
2.         Memberi motivasi kepada orang yang mempunyai waktu luang sehingga dapat mempergunakan waktunya dengan lebih terarah.
3.         Mendidik dan menanamkan sifat berwiraswasta dan mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya kepada anak

BAB I
PEMBAHASAN MASALAH

Berbeda dengan jamur merang yang perlu ruangan tertutup dan hangat serta kedap udara, jamur tiram tidak memerlukan suhu tertentu atau ruang kedap udara. Pada suhu biasa jamur tiram bisa tumbuh dengan baik
Jamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Secara umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. Karena kandungan kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan. Jamur yang tergolong beracun dan tidak dapat dikonsumsi, jika jamur tiram misalnya, tumbuh di kayu yang masih hidup, tumbuh di bangkai, kotoran ayam atau binatang ternak. Jika termakan, jamur jenis ini akan menyebabkan keracunan dan dalam konsentrasi racun tinggi dan bisa menyebabkan kematian. Ciri-ciri jamur beracun antara lain, umumnya tangkai payungnya bergelang atau terdapat lingkaran menyerupai cincin. Tetapi, tidak semua yang bergelang merupakan jamur beracun. Selain itu, aroma jamur akan terasa berbau sangat tajam, jika dipotong terdapat cairan kekuning-kuningan dan berlendir.
Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, jamur juga kerap dikonsumsi setelah mengalami pengeringan untuk pengawetan, antara jamur segar dan jamur kering terdapat perbedaan kalori yang dikandungnya. Jamur segar dalam 100 gram di dalamnya terdapat 15 kalori, protein 3,8 gram, lemak 0,6 gr, karbohidrat 0,9 gr, kalsium 3 mg, zat besi 1,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan vitamin C 5 mg.Sedangkan pada 100 gram jamur kering terdapat 128 kalori, protein 16 gram, lemak 0,9 gr, karbohidrat 64,6 mg, kalsium 51 mg, zat besi 6,7 mg, vitamin B 0,1 mg dan tidak mengandung vitamin C. “Jamur segar maupun jamur kering keduanya tidak mengandung vitamin A.
Ada teknologi yang cukup praktis untuk budidaya jamur tiram Pleurotus spp, yakni tahapan membuat media bibit induk (spawn) dan tahanan memproduksi jamur tiramnya.

Tempat budidaya jamur tiram / media jamur dapat dibuat dari tahapan berikut:
1.        Serbuk gergajian kayu  dicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan sedikit air/dibasahi
2.        Sterilisasi selama 5 jam dengan 100 derajat, dalam karung atau plastic
3.        Setelah dingin diinokulasi/masukin bibit
4.        Lalu masukan kapas, ikat dengan karung
5.        Disimpan di ruang inkubasi selama dua bulan, baru kemudian dipanen.
Perlu diingat, untuk menghasilkan jamur tiram yang bagus, harus memiliki kelembaban suhu 18-25 derajat.
Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (yang paling baik adalah serbuk gergajian kayu albasia karena sifatnya yang empuk dan tidak terlalu keras seperti kayu akasia, sehingga memudahkan akar jamur mencengkeram media tanam), jerami padi, alang-alang, limbah kertas, ampas tebu dan lainnya.

Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15:5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam. Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 8-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.

Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi.

Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 40 - 60 hari sampai baglog berwarna putih. Suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 °C dengan kelembaban 70 – 90 %. Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari. Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan ruang pada tubuh buah jamur. Biasanya 7-14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh.

Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari). Selama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu 20- 22 °C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung.

“Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik.

Untuki penanganan pascapanen langkah-langkah yang harus dilakukan adalah  segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk. Jamur tiram segera disimpan dalam freezer agar tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu. Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA JAMUR TIRAM

Budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial.
Usaha budidaya jamur tiram dapat dilakukan secara parsial ataupun keseluruhan. beberapa sub usaha yang bisa dilakukan diantaranya :
  • Produksi Bibit  (Kultur Murni/parental)
  • Produksi Bibit induk F1
  • Produksi bibit Tebar F2
  • Produksi F3 (log produksi)
  • Produksi Jamur Tiram Segar
  • Produk Olahan  : Keripik Jamur,  Jamur crispy, Burger Jamur (vegetarian Burger), Kerupuk Jamur, Abon Jamur, dll.
  • Kompos dan Pakan Ternak dari sisa log produksi
  • Tempat Wisata : Wisata Petik Jamur, restoran healthy food, dan lain-lain
Sebetulnya  ada banyak pilihan usaha dalam budidaya jamur tiram ini beberapa diantaranya di bawah ini
1. Produksi bibit F1/bibit botol dan F2
Dengan teknik sederhana dan modal yang relatif ringan kita bisa mengkhususkan diri untuk memproduksi bibit dan menjualnya pada para petani yang membutuhkan.
prospek usaha ini cukup baik dikarenakan belum banyak petani yang memiliki keahlian memproduksi bibit, kebanyakan petani membeli bibit yang sudah jadi kepada produsen / perusahaan besar.Yang diperlukan untuk usaha ini diantaranya ruangan mini laboratorium. dimana kebersihannya senantiasa  terjaga. Selain itu diperlukan beberapa peralatan lab yang tersedia banyak di toko kimia. dengan modal awal sekitar 1 juta rupiah usaha ini sudah bisa berjalan. teknik pembuatan bibit relatif mudah untuk dilakukan.
2. Budidaya jamur tiram segar
Waktu yang diperlukan untuk satu musim sekitar 5 bulan. Gambaran sederhananya adalah
asumsi budidaya 5000 baglog
Sewa kumbung satu musim                : Rp. 1.500.000
Pembelian 5000 baglog jamur           : Rp.  9.000.000
Upah pegawai 5 bulan                        : Rp.  1.500.000
Total                                                    :  Rp.12.000.000
persentase kegagalan dari 5000 log sebanyak 10% = 500 log terbuang

Perbaglog bisa menghasilkan rata rata total  : 0,5 kg
4500 log x 0,5   = 2250 kg
harga 1 kg pemasaran melalui agen rata rata Rp. 7000
total omset  = 2250 kg x Rp. 7000  = Rp. 15.750.000
keuntungan 3.750.000 dalam satu musim
Keuntungan yang diperoleh sebesar Rp.750.000 per bulan dengan asumsi tidak banyak mengeluarkan waktu dan tenaga karena pemeliharaan maupun pemasaran sudah dikerjakan orang lain.
untuk hasil yang lebih memuaskan ada baiknya memotong jalur pemasaran tidak melalui agen melainkan dipasarkan langsung ke pasar tradisional, atau bahkan langsung ke konsumen. lebih baik lagi jika ada link ke swalayan/supermarket/hotel. tentu harganya jauh lebih tinggi dan menguntungkan. Bisa diatas Rp 10.000 /kg. tapi tentu butuh usaha lebih.
3. Produksi olahan jamur tiram
Untuk meningkatkan harga jual dan meningkatkan kreatifitas kita tentunya, sangat dianjurkan untuk rajin otak atik membuat olahan jamur tiram semisal keripik jamur, burger jamur, abon jamur  dan lain-lain.






BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.       KESIMPULAN
            Jamur tiram yang umum dikembangkan untuk budidaya biasanya berwarna putih, sementara warna coklat dan merah muda tidak. Secara umum, jamur termasuk dalam jenis sayuran yang mengandung sedikit sekali protein dan hidrat arang, seperti halnya kangkung, ketimun, kool, kembang kool, tauge, sawi. Karena kandungan kalorinya rendah, jamur boleh dimakan sekehendak atau bebas tanpa memperhitungkan banyaknya Jamur ini, tumbuh di kayu yang mengalami pelapukan atau yang sudah mati, tumbuh pula di ilalang, sampah tebu dan sampah sagu.Jamur tersebut tidak beracun dan boleh dimakan.
              Budidaya jamur tiram sangat mudah dan tidak memerlukan modal yang besar

B.      SARAN
Dari hasil yang penyusun dapat dari makalah organisasi ini, maka penulis menyarankan :
Berdasarkan hasil Analisis kelayakan usaha budidaya jamur tiram merupakan salah satu usaha yang prospektif dan potensial.




DAFTAR PUSTAKA
1.      http://www. cybertokoh.com/news/jamur.htm
3.      (http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Liputankhusus&id=158949
16 Maret 2009)
4.      http://organikganesha.wordpress.com/2009/11/01/prospek-usaha-budidaya-jamur-tiram-analisis-usaha/






read more..

Makalah Budidaya Jamur Tiram

Makalah Budidaya Jamur Tiram
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................                          i
DAFTAR ISI...........................................................................................................                        ii
BAB       I        PENDAHULUAN
        I.1     Latar Belakang..................................................................                                            
                I.2     Permasalahan..............................................................                                                   
                I.3     Pembatasan Masalah..................................................................                               
        I. 4    Tujuan dan Manfaat.......................................................                                               

BAB       II       PEMBAHASAN
Analisis kelayakan Usaha Jamur Tiram.................................................                      
BAB       III      KESIMPULAN DAN SARAN
                III.1 Kesimpulan.......................................................................                                        
                III. 2 Saran................................................................................                                        

DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR
Puji  dan syukur penyusun panjatkan Kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang tentang Budidaya Jamur Tiram. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Pontianak,     Januari 2010

        

                       Penyusun 


read more..

Jumat, 21 Januari 2011

JADWAL UJIAN AKHIR SEMESTER 1

INILAH JADWAL UJIAN AKHIR (UAS) MAHASISWA STIEP TA.2010 SEMESTER 1

Yang akan dilaksanakan mulai tanggal 31 Januari sampai tanggal 10 Februari dan pengumuman hasil nilai mahasiswa pada tanggal 05 februari sampai tanggal 15 Februari...



WAKTU
HARI
MT. KULIYAH
16.00-18.00
18.30-20.30
SENIN
EKONOMI MIKRO
PEND AGAMA

16.00-18.00
18.30-20.30
SELASA
MANAJEMEN
PENG AKUNTANSI 1

16.00-18.00
18.30-20.30
RABU

PENG BISNIS

16.00-18.00
18.30-20.30
KAMIS
LIBUR

16.00-18.00
18.30-20.30
JUM’AT
LIBUR

16.00-18.00
18.30-20.30
SENIN

MATEMATIKA EKONOMI

16.00-18.00
18.30-20.30
SELASA
BAHASA INGGRIS

16.00-18.00
18.30-20.30
RABU


16.00-18.00
18.30-20.30
KAMIS

read more..

Pengertian Ejaan

Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari kita menggunakan kata-kata yang salah alias tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi dosen atau guru bahasa indonesia. Ejaan yang baku sangat penting untuk dikuasai dan digunakan ketika membuat suatu karya tulis ilmiah.
Sebenarnya apa sih definisi atau pengertian ejaan baku dan ejaan tidak baku? Ejaan baku adalah adalah ejaan yang benar, sedangkan ejaan tidak baku adalah ejaan yang tidak benar atau ejaan salah.
Bagaimana untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak menyalahi aturan ejaan baku dan ejaan tidak baku? Cukup dengan membuka buku kamus bahasa indonesia yang terkenal baik yang dikarang oleh yang baik pula sebagai referensi. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Contoh ejaan baku dan ejaan tidak baku, di mana yang sebelah kiri adalah salah dan yang sebelah kanan adalah betul :
- apotik : apotek
- atlit : atlet
- azas : asas
- azasi : asasi
- bis : bus
- do'a : doa
- duren : durian
- gubug : gubuk
- hadist : hadis
- ijin : izin
- imajinasi : imaginasi
- insyaf : insaf
- jaman : zaman
- kalo : kalau
- karir : karier
- kongkrit : konkret
- nomer : nomor
- obyek : objek
- ramadhan : ramadan
- rame : ramai
- rapor : rapot
- sentausa : sentosa
- trotoar : trotoir
Ekstra ilmu pengetahuan ejaan yang disempurnakan / eyd :
- kreatifitas : kreativitas
- kreativ : kreatif
- aktifitas : aktivitas
- aktiv : aktif
- sportifitas : sportivitas
- sportiv : sportif
- produktifitas : produktivitas
- produktiv : produktif

read more..

MAKALAH BAHASA RAGAM ILMIAH

1.             Pengertian Bahasa Ragam ilmiah
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis.
Menurut Bachman Ragam Bahasa Ilmiah adalah : variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
      Ragam Bahasa Berdasarkan waktu penggunaannya:
1. Ragam bahasa Indonesia lama               
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri  dari ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia.
2. Ragam Bahasa Indonesia  Baru
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda Pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.
·         Berdasarkan Media Pengantarnya:
a. Ragam Bahasa Lisan
Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1)      Memerlukan kehadiran orang lain
2)      Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3)      Terikat ruang dan waktu
4)      Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
b. Ragam Bahasa Tulis
Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1)      Tidak memerlukan kehadiran orang lain
2)      Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap
3)      Tidak terikat ruang dan waktu
4)      Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
·         Berdasarkan Situasi:
a. Ragam Bahasa Resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1)      Menggunakan unsur  gramatikal secara eksplisit dan konsisten
2)      Menggunakan imbuhan secara lengkap
3)      Menggunakan kata ganti resmi
4)      Menggunakan kata baku
5)      Menggunakan EYD
6)      Menghindari unsur kedaerahan
b. Ragam Bahasa Tidak Resmi
Ragam bahasa tidak resmi digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak formal
c. Ragam Bahasa Akrab
Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.
d. Ragam Bahasa konsultasi
Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.
2.             Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja digunakan dalam berbagai betuk jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah dan non-ilmiah, yang pada kenyataannya tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam penggunaan kalimatnya.
3.             Ciri – Ciri Bahasa Ragam Ilmiah
Adapun Ciri - Ciri Ragam Bahasa Ilmiah ada 7 yaitu:
1.      Cendekia
Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh pembaca
2.      Lugas
Paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan. Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
3.      Jelas
Gagasan akan mudah dipahami apabila (1) dituangkan dalam bahasa yang jelas dan (2) hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
4.      Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat
5.      Obyektif
Sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata.
6.      Konsisten
Unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai dengan kaidah maka untuk selanjutnya digunakan secara konsisten.
7.      Ringkas dan Padat
Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa. Karena itu,
jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan,ciri kepadatan sudah terpenuhi.
Menurut Bachman (1990) Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah adalah :
4.             Contoh – contoh Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah

1.                   Kata berciri formal
2.                   Kata berciri informal
3.                   Korps
4.                   korp
5.                   Berkata
6.                   bilang
7.                   Karena
8.                   lantaran
9.                   Suku cadang
10.               onderdil


        Oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban
pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”

Kalimat tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau
mungkin juga pesantren.
Seorang terpelajar diharapkan mengguasai kosa kata umum serta seperangkat peristilahan dibidang ilmu yang ditekuninya. Perbaikan khazanah kosakata dapat dicapai dengan jalan banyak membaca dan mempelajari kata-kata yang sulit dengan pertolongan kamus (kamus umum atau kamus isatilah).
Kata memiliki medan makna dengan corak, nuansa, dan kekuatan yang berbeda-beda, misalnya :
Salah, Kurang tepat, tidak benar, keliru, semuanya memiliki makna yang sama tetapi penggaruh pemakaiannya amat berlainan. Juga misalnya kata-kata yang bersinonim : ongkos, sewa, upah, belanja, biaya, anggaran.
Contoh lain : kata hutan dapat berfungsi sebagai kata benda (hutan jati), kata kerja (menghutankan), atau kata sifat (menghutan, ayam hutan).


read more..